Adapauntujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama. Dalam penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama orang tua sebagai motivator dan pemberi semangat kepada kami dalam penyusunan makalah ini baik berupa dorongan moril GaluhCandra Kirana kemudian harus keluar dari kerajaannya dan menjadi seorang penari lengger. Pada suatu hari, kelompok tari lengger Galuh Candra Kirana mendapatkan undangan untuk menari di Kerajaan Cenggolo Puro oleh Panji Asmoro Bangun. Semua penari lengger akan membawakan peran yang berbeda-beda, seperti pria dapat membawakan tokoh Sayasebagai penulis, menyusun makalah ini guna memenuhi tugas yang berkaitan dengan pemahaman Pendidikan Seni yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Seni Teri dan Drama yaitu Ibu Ari Widyaningrum. Beliau memberikan tugas pembuatan makalah ini bagi mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Drama semester 4 dengan harapan agar cash. Pola Lantai pada Tari Berkelompok Harus Dilakukan dengan Apa?, Foto melakukan seni tari diperlukan beberapa persiapan yang matang. Apalagi jika menari dalam kelompok harus lebih kompak. Kekhasan dan kekuatan koreografi tari rampak atau massal ini adalah setiap sikap dan gerak dari keseluruhan koreografi diungkapkan oleh jumlah penari yang minimal dua orang atau lebih dengan perwujudan yang sama atau seragam. Sisi kesulitan bagi para penari di sini adalah harus mampu menjalin kekompakan/harmoni dan kejelian mengekspresikan seluruh anggota tubuhnya sehingga menjadi seragam sampai timbul pertanyaan, pola lantai pada tari berkelompok harus dilakukan dengan apa? Simak jawaban dan ulasannya di sini. Pola Lantai pada Tari BerkelompokPola Lantai pada Tari Berkelompok Harus Dilakukan dengan Apa?, Foto dari buku Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 9 karya Sri Sudaryati 2022 394, Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh lebih dari seorang penari dengan gerakan-gerakan yang seragam rampak. Untuk memenuhi keseragaman gerak maka akan terjadi penyederhanaan gerak, atau sudah ditata sedemikian rupa sehingga tingkat kerumitannya tidak terlalu menyulitkan untuk dilakukan lantai pada tari berkelompok harus dilakukan dengan memperhatikan jumlah penari. Pola lantai adalah susunan posisi penari saat dan selama menampilkan tarian. Fungsi pola lantai adalah mengatur perpindahan, pergerakan serta pergeseran posisi penari. Aspek yang ditonjolkan dalam tari kelompok adalah kekayaan dan variasi pola lantainya. Bahkan dalam bentuk yang massal atau kolosan, pola-pola lantainya sering berbentuk kelompok biasanya membawa tema tertentu atau dapat pula membawakan suatu cerita lakon. Pergelaran tari kelompok dengan menyajikan lakon memerlukan media penyampaian agar mampu mengungkapkan apa yang hendak disampaikan. Pola lantai dapat membenahi sebuah tarian agar lebih tersusun rapi dan jawaban untuk pertanyaan pola lantai pada hari berkelompok harus dilakukan dengan apa. Jawaban paling tepat adalah dengan memperhatikan jumlah penari. Jumlah penari ini akan menentukan bagaimana pola lantai akan terbentuk dan tersusun sehingga menampilkan tarian yang menarik, rapi, dan bagus. Semoga bermanfaat. UMI Ilustrasi Pengertian Tari Berkelompok dan Contohnya. Sumber tari berkelompok adalah suatu bentuk tari yang dipertunjukkan oleh lebih dari dua orang penari. Menurut buku Seni Budaya oleh Harry Sulastianto, dkk 2008 132, tarian ini biasanya berupa gabungan dari tari tunggal atau tari berpasangan. Tari berkelompok memiliki daya tarik tersendiri karena kekompakan dan keselarasan gerakannya. Para penari dalam tarian berkelompok harus serempak, serasi, dan saling buku Apresiasi Seni, Seni Tari dan Seni Musik oleh Sigit Astono, 2007 40, dalam tari berkelompok, penari menjadi tidak bebas karena terikat pada aturan-aturan dalam koreografi yang ketat. Dengan begitu, tari kelompok tidak menonjolkan ekspresi individu namun kekompakan dalam kelompok. Keunikan gerakan tari berkelompok terletak pada jumlah penari yang banyak namun terkontrol dalam satu kesatuan koreografi. Seluruh konsentrasi harus mengarah pada satu titik, yaitu kekompakan dalam gerak, harmoni, sinkronisasi, dan pola lantai sesuai tuntutan skenario koreografi. Contoh Tari Berkelompok dalam Tarian Tradisional di ini adalah contoh seni tari berkelompok dari daerah Aceh dan Surakarta berdasarkan buku 100 Keajaiban Indonesia oleh Tim Sunrise Pictures 2010 11-12.Pengertian Tari Berkelompok dan Contohnya. Sumber Saman adalah tarian khas Aceh. Nama Saman berasal dari nama Syekh Saman, seorang ulama asal Gayo, Aceh Tenggara, yang mengembangkan Tari Saman. Tari Saman dipertunjukkan oleh sekelompok penari dengan posisi duduk berlutut sambil menyanyi. Mereka bertepuk tangan, menepuk dada dan paha, serta merebahkan badan ke berbagai arah dengan tempo yang cepat. Syari nyanyian di Tari Saman menggunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh. Pengertian Tari Berkelompok dan Contohnya. Sumber Bedhaya berasal dari Keraton Kasuhunan Surakarta. Ada beberapa macam Tari Bedhaya yang disesuaikan dengan jenis gendhing pengiringnya, di antaranya adalah Bedhaya Ketawang, Bedhaya Pangkur, Bedhaya Sinom, Bedhaya Duradasih. Tarian ini dibawakan oleh 9 orang gadis perempuan yang belum menikah yang berasal dari kalangan Keraton. Gerakan tarian ini bertempo lambat dan ditarikan dengan sangat anggun dan selaras. Tari berkelompok tidak hanya muncul dalam seni tari tradisional namun banyak pula tari kreasi baru dan tari modern yang dipentaskan secara berkelompok atau secara massal. Itulah penjelasan mengenai pengertian tari berkelompok dan contohnya dalam seni tari tradisional khas Indonesia. Menarik bukan? Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan anda yang tertarik pada seni tari, baik tari tradisional maupun tari modern. IND Contoh Tari Kelompok – Senada dengan sebutannya, bisa dibilang Pengertian Tari Kelompok adalah suatu pertunjukan seni tari yang diselenggarakan secara berkelompok lebih dari 2 orang pada waktu dan tempat yang sama. Tarian ini disebut juga sebagai Tarian Massal. Mayoritas Tari Tradisional di Indonesia memang dilakukan secara berkelompok, dan penyebab pastinya mengenai fakta ini juga belum jelas. Namun, tentunya berbeda dengan Contoh Tari Kelompok Bebas seperti Modern Dance yang kita kenal sekarang. Salah satu Contoh Tari Kelompok di Indonesia adalah Tari Saman, Tari Piring dan lain-lain. Sebenarnya, secara pembagian resmi, jika dihitung dari jumlah pemainnya, Tari Tradisional dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni Tari TunggalTari BerpasanganTari Kelompok. Disini, saya tidak akan menjabarkan satu-persatu. Di artikel ini hanya akan memfokuskan pada Contoh Tari Kelompok Bebas, Campuran dan Modern terlebih dahulu. Namun, Sebelum lanjut ke inti pembahasan, alangkah baiknya ketahui terlebih dahulu tentang apa saja yang menjadi Ciri-ciri tari kelompok di Indonesia, berikut diantaranya Dimainkan lebih dari dua orangAda interaksi yang jelas antar sesamaKombinasi berbagai halFokus penonton lebih bercabangTerdapat Pola Lantai Tari yang apik. Dengan melakukan tarian secara berkelompok, maka sudah barang pasti bahwa pertunjukan akan lebih meriah, heboh, emosional penonton meningkat, serta interaksi akan lebih kompleks. Nah, setelah mengetahui pengertian dan ciri-cirinya di atas, silakan simak ulasan di bawah ini mengenai Contoh Tari Berkelompok beserta daerah asal dan penjelasan singkatnya 1. Tari Saman Yang Pertama ialah Tari Saman, sebuah tarian tradisional populer asal Provinsi Aceh. Tidak heran lagi, tarian ini menjadi salah satu ikon kekayaan budaya Indonesia di kancah internasional sudah sejak dulu. Tarian ini umumnya dimainkan dalam jumlah ganjil secara berkelompok, mulai dari 3, 5, 7, 9, 11 orang dan seterusnya. Sedangkan gerakan yang dominan yakni tepuk lantai, tepuk dada, tepuk tangan dan tepuk pundak yang saling berinteraksi dan dinamis. Pola Lantai Tari Saman adalah Pola Lantai Lurus sejajar. Untuk maknanya sendiri, tarian ini pada mulanya dijadikan media dakwah, serta tercipta dari perpaduan budaya melayu dan islam Aceh. 2. Tari Tortor – Contoh Tari Kelompok Bebas Contoh Tari Berkelompok berikut ialah Tari Tortor asal Sumatra Utara, yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir. Tarian dengan gerakan dinamis ini sangat populer di Indonesia. Tari tortor biasanya dibawakan oleh kaum wanita dan pria, dimana jumlahnya bisa mencapai belasan orang. Pada mulanya, tarian ini dijadikan sebuah ritual acara seperti upacara kematian, kesembuhan dan lain sebagainya. Namun seiring perkembangan zaman, maknanya dialihfungsikan menjadi pengisi upacara adat, dan hiburan bagi masyarakat Batak. Alat musik utamanya ialah Gondang, diiringi hentakan kaki para penari di atas lantai. 3. Tari Piring Berikutnya ialah Tari Piring asal Sumatera Barat. Tarian ini tersohor karena properti utamanya ialah menggunakan piring di telapak tangan saat menari. Uniknya, gerakan dinamis yang terjadi tidak akan menjatuhkan piring tersebut. Makna tari piring sendiri ialah sebagai ucapan rasa syukur kepada Allah SWT, terhadap perolehan panen yang besar. Sekarang, tarian ini juga telah dijadikan media hiburan dan akan sering dijumpai pada banyak event khusus maupun umum. Jumlah penari tari piring biasanya ganjil, yang terdiri dari 3 hingga 11 orang. Untuk gerakannya sendiri, mayoritas diambil dari gerakan-gerakan Pencak Silat Minangkabau, kemudian diracik sedemikian rupa dalam tarian. 4. Tari Zapin Contoh Tari Kelompok selanjutnya ialah Tari Zapin Melayu asal Riau. Tarian ini sangat populer di ranah melayu, mulai dari Riau, Provinsi Riau, beberapa wilayah Sumatera hingga semenanjung Malaysia. Tari Zapin sangat kental dengan pesan-pesan keagamaan dan nasihat hidup. Untuk gerakannya, terdapat 3 gerakan inti yakni Pembuka, gerakan inti dan penutup, dengan total ada 19 gerakan lainnya. Sedangkan alat musik Tari Zapin Melayu diantaranya adalah rebana, akordeon, gembos, marwas, gitar, serta gendang dan lainnya. Properti tari yang digunakan sejatinya tidak ada, yang umum hanyalah Selendang untuk penari perempuan. 5. Tari Rentak Besapih Berikutnya bernama tari Rentak besapih asal Jambi. Makna dari tarian ini melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Jambi, sejalan dengan hentakan kaki dari tariannya sendiri. Di sisi lain, Tari Rentak Besapih dimainkan oleh pria dan wanita yang berjumlah sekitar 8 hingga 10 orang, dengan memakai kostum pakaian adat melayu Jambi. Tari Rentak besapih berasal dari sejarah Jambi yang pada zaman dahulu menjadi kota perdagangan. Banyak sekali pedagang dari luar maupun dalam negeri datang ke Jambi. 6. Tari Kecak – Contoh Tari Kelompok dari Bali Tari Kecak, Bali Siapa sih, yang tidak kenal dengan Tari Kecak asal Bali ini? Tari Massal yang satu ini identik dengan pementasan yang jumlah penarinya mencapai puluhan orang 50-70 orang sekaligus, dengan membentuk pola lantai melingkar. Tarian ini begitu populer, bahkan tidak jarang para turis mengunjungi Bali hanya sekadar ingin melihat penampilan tari kecak yang fenomenal ini secara langsung. Tarian ini bercerita tentang kisah cinta Sri Rama dan Dewi Sinta. 7. Tari Gambyong Berikutnya adalah Taru Gambyong, yang merupakan contoh tari kelompok dari Jawa Tengah. Tarian ini dibawakan oleh kaum wanita dengan tata busana khas Jawa, dimainkan dengan gerakan lambat dan gemulai sepanjang pertunjukan. Pada dasarnya, Tari Gambyong digunakan untuk menyambut Raja Surakarta dan para tamu terhormat, sekaligus juga dijadikan hiburan dalam berbagai acara. Untuk gerakannya sendiri dibagi menjadi 3 bagian, yakni maju beksan gerakan awal, beksan isi, dan gerak mundur beksan gerak akhir. Semua gerakan terkonsep mulai dari kaki, lengan, kepala, dan tubuh. 8. Tari Kipas Pakarena Berikutnya adalah Tari Kipas Pakarena yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Sesuai dengan namanya, Tarian ini menggunakan properti utama berupa kipas yang dipegang kedua belah tangan, dengan gerakan mendayu-dayu seiring irama musik. Menurut kepercayaan masyarakat Gowa, tarian ini berasal dari sebuah kisah perpisahan antara penghuni khayangan boting langi dan penghuni bumi lino di masa lampau. Tarian ini dibawakan oleh kaum wanita, yang berjumlah antara 8 hingga 12 orang. Untuk maknanya, menggambarkan sifat dan perilaku masyarakat Gowa, seperti kesantunan, kesetiaan, kelembutan, kepatuhan dan lainnya. 9. Tari Bedhaya Ketawang Contoh tari kelompok di Indonesia berikutnya adalah tari Bedhaya Ketawang yang berasal dari Indonesia. Ini adalah salah satu tarian yang rutin ditampilkan dalam acara di Istana Sultan Jawa, Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo. Pada awalnya, jumlah penari dalam tarian ini hanya 7 orang saja, namun karena dianggap tarian sakral / khusus, jumlahnya ditambah menjadi 9 orang. Uniknya, seluruh penari masih memiliki Hubungan kekeluargaan atau kekerabatan dengan kerajaan Keraton. Bedhaya Ketawang sendiri merupakan nama upacara yang terimplementasikan dalam sebuah tarian, dengan tujuan persembahan dan pemujaan terhadap Sang Pencipta. Pencipta tarian ini adalah Sultan Agung, Raja Mataram ke-3 1613-1646. 10. Tari Serimpi Berikutnya yakni Tari Serimpi asal Jawa Tengah. tarian berkelompok yang fenomenal ini awalnya hanya dipentaskan oleh orang-orang terpilih atau tertentu saja, namun seiring perkembangan zaman, akhirnya bisa dimainkan oleh siapa saja. Tari Serimpi adalah salah satu tarian paling terkenal, spesial dan memiliki kedudukan istimewa pada tiap-tiap Keraton di Jawa, keberadaannya sudah ada sejak zaman masyarakat feodal, serta lahir dan tumbuh di kalangan istana. 11. Tari Janger Contoh Tari Berkelompok berikutnya bernama Tari Janger yang berasal dari Bali. Ini adalah tarian muda-mudi / pergaulan masyarakat Bali, diciptakan tahun 1930-an dan hingga kini masih terus dimainkan dan dilestarikan. Peserta Tari Janger berjumlah 10 orang secara berpasang-pasangan, Penari wanita disebut Janger, dan penari pria disebut Kecak. Mereka akan menarikannya sambil menyanyikan lagu Janger secara bersamaan dan saling sahut-sahutan. 12. Tari Gantar Tari Gantar, Kaltim Beralih ke Borneo, yakni Tari Gantar asal Kalimantan Timur. Tari yang satu ini berasal dari perpaduan dua sub-suku, yakni Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tujuan Tari Gantar ini sendiri merupakan ajang penyambutan tamu, serta penggambaran kesopanan, keakraban dan keramah-tamahan suku Dayak dalam memperlakukan para tamu yang hadir. Selain Pakaian Adat Dayak yang khas, Properti Tari Gantar ialah sebatang tongkat panjang melebihi kepala, yang mendeskripsikan para petani kala menghentak tanah untuk memasukkan benih-benih padi di ladang mereka. 13. Tari Rampak Srigati – Contoh Tari Kelompok dari Jawa Barat Contoh Tari Kelompok selanjutnya datang dari Jawa Barat, yakni Tari Rampak Srigati. Tarian ini dibawakan oleh kaum wanita, dengan properti Sanggul, ikat pinggang dan kebaya yang berwarna cerah terang. Contoh Tari Berkelompok / Massal Lainnya Telah menjadi barang pasti, bils mayoritas tarian tradisional di Indonesia dimainkan oleh lebih dari 2 orang, alias jamak / beramai-ramai. Karena secara tidak langsung, makna umum pementasan tari adalah sebagai sarana hiburan. Sehingga, jika kita hitung jumlah Tari kelompok di Indonesia, tentunya sangatlah banyak, baik yang terkenal maupun tidak, baik yang tereksplor maupun belum. Yang jelas, masing-masing memiliki alasan dan makna tertentu. Nah, di bawah ini, adalah beberapa Tari Berkelompok lainnya di Indonesia NoNama TarianDaerah Asal1SeudatiAceh2LegongBali3PendetBali4YopongDKI Jakarta5Sekapur SirihJambi6MerakJawa Barat7RemoJawa Timur8ReogJawa Timur9GongKalimantan Tengah10JanggetLampung11Lenso Maluku12BatungangaNTB13SuanggiPapua14MusyohPapua15BosaraSulawesi Selatan16LumenseSulawesi Tengah17Palo-PaloGorontalo18BekhusekSumatera Selatan YUK, Simak juga 10+ Contoh Tari Kontemporer di Indonesia dan Dunia berikut ini. Penutup Contoh Tari Kelompok Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Contoh Tari Kelompok Bebas, Campuran dan Modern di Indonesia Tari Massal. Semoga ulasan kali ini bisa menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan Kamu. Terima kasih.

dalam membawakan tari kelompok harus